Underline News

Massa buruh GSBI terlihat sedang berhenti di depan Kedubes Jepang

Jakarta (UNDERLINE) - Massa buruh Gabungan Serikat Buruh Independen (GSBI) terlihat sedang berada di depan KEDUBES Jepang, Kamis (20/4) siang.

Belum jelas apa yang akan mereka lakukan. Namun mereka berada disana sudah cukup lama. Polisi yang berjaga di halaman KEDUBES mencoba menertibkan massa.

Massa sedang duduk di atas kendaraannya

Belum ada wartawan yang terlihat untuk meliput kegiatan tersebut. Bebebrapa lama kemudian massa berpindah tempat namun dihadang oleh polisi.




Penulis: Putri Adilah

Underline - (20/04/2017) Pada tanggal 19 kemarin, DKI Jakarta memilih kembali pemimpin daerah mereka melalui putaran ke 2 yang di ikuti oleh paslon 2 dan paslon 3. Yang dimenangkan oleh pasangan calon nomer urut 3 Anis-Sandy dalam hitung cepat.

Keunikan terjadi di TPS 35 Jl. Mekar Rt. 006/ 004, Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan yang dimana pada Pilgub kemarin Tim sukses atau pendukung salah satu paslon di TPS tersebut memiliki keunikan tersendiri. Pasalnya setiap kali nama Anis-Sandy disebutkan mereka akan memukul gendang atau alat bunyi lainnya yang dibawa untuk memeriahkan pasangan nomer 3 tersebut.

 Salah satu ibu dari warga tersebut membawa gendang rebana yang dikhususkan untuk paslon 3 jika nama mereka disebut oleh panitia pemilu. Akhirnya di TPS ini dimenangkan oleh Paslon 3 Anis - Sandy yang membuat kegembiraan ditempat TPS tersebut. -Rifa-

Underline - (20/04/2017) Stasiun Bogor merupakan tempat pemberhentian terakhir dari rangkaian stasiun JaBoDeTaBek. Oleh karenanya banyak warga Indonesia yang turun di pusat Kota Bogor. PT KAI selaku penanggung jawab dari KRL di Indonesia menyediakan tempat yang nyaman untuk para pengguna kereta.

Hal ini dilakukan di stasiun Bogor yang hampir setiap hari selalu dipenuhi dengan warga yang akan berpergian menggunakan kereta. Pembangunan di stasiun Bogor saat ini sudah hampir selesai dari mulai lahan parkir yang sudah di perluas untuk kendaraan sepeda motor, loket pembayaran yang sudah menggunakan mesin, serta ruang tunggu untuk membeli tiket maupun menunggu kereta tujuan ditambah tempat pengisian Hp.

Sudah merombah tempat loket yang disediakan menjadi lebih banyak tidak menuntut kemungkinan antrian berkurang, terbukti dari masih banyaknya warga mengantri panjang untuk membeli kartu kereta. Hal ini dikarenakan mesin kartu yang suka eror dan kurangnya pemahaman warga menggunakan mesin tersebut.

"sudah nyaman sih didalam stasiunnya cuma kalo dari sukasari ke stasiun, saya kurang nyaman dengan jalan yang masih dipenuhin sama pedagang kaki lima yang bikin macet" tutur anisa warga kota bogor.